Ads

Penyebab Penyimpangan Aqidah

Penyebab Penyimpangan Aqidah


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Hari ini saya ingin sedikit barbagi tentang sebab-sebab penyimpangan Aqidah, langsung saja inilah beberapah sebab adanya penyimpangan aqidah.


  • Kabodohan Terhadap Aqidah,
Karena tidak mau (enggan) mempelajari dan mengajarkanya, atau karena kurangnya perhatian terhadapnya , sehinggah tumbuh generasi yang tidak mengenal aqidah shahihah  dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikanya. akibatnya mereka meyakini yang haq sebagai suatu batil dan yang batil dianggap sebai suatu yang haq. sebagaimana pernah disampaikan Umar radiallahuanhu,

"Sesunggunya ikatan simpul islam akan pudar satu demi satu manakalah di dalam islam terdapat orang yang tumbuh tanpa mengenal kejahiliyahan "




  • Ta'ashhub (fanatik),
Fanatik terhadap suatuyang diwarisi dari bapak dan nenek moyangnya, sekalipun hal itu batil,dan mencapakan apa yang menyalahinya, sekalipun hal itu benar . sebagaimana difirmankan Allah Subhanahuwata'ala,
                                                              



Artinya:  Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"(Q.S Al-Baqarah:170).


  • Taklid buta,
Dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah aqidah tanpa mengetahui dalinya dan tanpa menyalidiki seberapa jauh kebenaranya ,  sebagaimana yang terjadi pada golongan-golongan seperti Mu'tazilah, Jahmiyah , dan lainya. mereka bertaqlid pada orang-orang sebelum mereka dari para pemimpin yang sesat , sehinggahmereka juga sesat , jauh dari aqidah shahihahah.


  • Ghuluw (berlebihan)
Berlebihan dalam mencintai para wali dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka diatas drajat yang semestinya, sehinggah meyakini pada diri mereka sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah Subhanahuwata'alah, baik berupa medatangkan kemanfaatan maupun menolak kemudaratan , juga mejadikan para  wali itu perantara antara Allah dengan makhlukNya, sehingga sampai tingkat  penyembahan para wali tersebut dan bukan menyembah Allah. Mereka bertaqarub kepada kuburan para wali itu dengan hewan kurban,nadzar, doa, istighatsah dan meminta pertolongan . Sebagaimana yang terjadi pada kaum nabi Nuh Alaihisalam terhadapa orang-orang shalih ketika mereka berkata,








Artinya:   Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr"(Nuh:23)


"""Wadd, suwahyaghuts, ya'uq dan nasr adalah nama berhala-berhala yang terbesar  pada kabilah-kabilah kaum nabi Nuh, yang semulah adalah nama orang-orang shalih.(Al-Qur'an dan terjemahanya, departemen Agama RI) 


  • Ghaflah (lalai)
Lalai terhadap perenungan ayat-ayat Allah Subhanahuwata'alah yang terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat kauniyah) dan ayat-ayat Allah Subhanahuwata'alah yang tertuang dalan kitabNya(ayat-ayat Qur'aniyah). Di samping itu, juga terbuai dengan hasil-hasil teknologi dan kebudayaan, sampai-sampai mengirah bahwa itu semua adalah hasil kreasi manusia semata , sehinggah mereka mengagung-agungkan manusia serta menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah dan penemuan manusia semata sebagaiman kesombongan qorun yang mengatakan,










Artinya: Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu                     yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh                telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih               banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang                berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.(Q.S Al-Qashash:78)

Dan sebagaiman perkataan orang lain yang juga sombong:








Artinya:Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.(Q.S Az-Zumar:49)



أَوَلَمْ يَنْظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْ عَسَىٰ أَنْ يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ ۖ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُ
Artinya:Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?(Q.S Al-A'raf:185)
  • Minimnya pengajaran islam di keluarga
Pada umumnya ruma tangga sekarang ini kosong dari pengarahan yang benar(menurut islam). Padahal Rosul  Shallallahu `alaihi Wa Sallam telah bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”(HR. Bukhari)


    Jadi, orang tua mempunyai peranan besar dalam meluruskan jalan hidup anak-anaknya.


  • Engganya media pendidikan dan media informasi melaksanakan tugasnya
Kurikulum pendidikan kebanyakan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pendidikan agama islam , bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Sedangkan media informasi, baik media elektronik maupun media cetak berubah menjadi sarana penghancur dan perusak , atau palig tidak hanya memfokuskan pada hal-hal yang bersiafat materi dan hiburan semata, tidak memperhatikan hal-hal yang dapat meluruskan moral dan menanamkan aqidah serta menangkis aliran-aliran sesat . Dari sini, munculah generasi yang telanjang tanpa senjata, yang tak berdaya dihadapan pasukan kekufuran yang lengkap persensataanya.





Mungkin itu dulu yang bisa saya bagikan , bila ada kesalah mohon dikoreksi,,

Sumber : Kitab Tauhid jilid 1 Karya Dr Shalih bin Fauzan al-Fauzan


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Posting Komentar

0 Komentar